Jobubu Jarum Minahasa

Kisah Cap Tikus, Miras yang Ditolak Masuk Pesawat Kini Mejeng di BEI

Jakarta - Cap Tikus selama ini dikenal sebagai minuman khas Minahasa, Sulawesi Utara. Dalam perjalanannya, minuman beralkohol yang awalnya dihasilkan langsung dari tangan petani, kini sudah berkembang menjadi skala industri.

Bahkan, perusahaan yang memproduksi minuman tersebut yakni PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham BEER.

Presiden Direktur Jobubu Jarum Minahasa Audy Lieke menjelaskan, keberadaan minuman Cap Tikus sendiri sebenarnya sudah ada sejak lama. Bahkan, minuman ini sudah ada sebelum Indonesia merdeka.

"Jadi memang Cap Tikus itu sudah ada di Indonesia semenjak Indonesia belum merdeka, sebelum kita semua lahir," katanya di BEI Jakarta, Jumat (6/1/2023).

Mulanya, Cap Tikus dikelola secara tradisional. Minuman-minuman tersebut dihasilkan langsung dari tangan petani.

Baca juga:
Sandiaga Uno Buka-bukaan Prospek Kinerja Emiten Cap Tikus cs
"Ternyata, Cap Tikus yang dihasilkan itu langsung dari petani, jadi tidak dikelola secara sistem perusahaan, dan BPOM, legal dan lain sebagainya," ujarnya.

Menurutnya, Cap Tikus telah menjadi warisan budaya. Oleh perusahaannya, Cap Tikus kemudian dikelola dan menjadi minuman yang legal.

Di Jobubu Jarum Minahasa, minuman Cap Tikus dijual dengan Merek Cap Tikus 1978. "Cap Tikus ini, kemudian kita paten dan kita kelola dengan baik maka menjadi legal," ujarnya.

Cap Tikus 1978 pun dikemas secara modern. Dengan botol berwarna coklat gelap, minuman alkohol ini dikemas layaknya minuman-minuman beralkohol bermerek lainnya.

Hal itu berbeda dengan dahulu di mana Cap Tikus dikemas dengan botol minuman kemasan. Sehingga, bisa ditolak jika masuk pesawat.

"Jadi kalau zaman muda dulu, kalau kita dapat Cap Tikus kan, botol Aqua ya, nggak ada merek dan itu nggak bisa terbang pesawat pasti ditangkap," katanya.

Baca artikel detikfinance, "Kisah Cap Tikus, Miras yang Ditolak Masuk Pesawat Kini Mejeng di BEI" selengkapnya https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-6502075/kisah-cap-tikus-miras-yang-ditolak-masuk-pesawat-kini-mejeng-di-bei.